Berita Luar Negeri..
Page 1 of 1
Berita Luar Negeri..
Kecanduan, Penyakit atau Perilaku?
JAKARTA – Meneguk secangkir kopi hangat sembari menikmati sebatang rokok di sebuah kafe di sore hari menjadi pemandangan sehari-hari di kota besar seperti Jakarta. Namun tanpa disadari, kebiasaan mengonsumsi kopi dan rokok bisa menjurus pada kecanduan.
Adit, eksekutif muda sebuah perusahaan swasta, mengaku jantungnya berdebar-debar setiap kali sehabis menenggak kopi. Dia tahu kalau ada yang tidak beres dengan jantungnya. Tapi karena sudah terbiasa, maka tiap pagi dan sore pun ia tak bisa lepas dari kopi. ”Sudah kebiasaan, sih,” celetuknya.
Siapa pun orangnya tahu benar bahwa merokok bisa memicu kanker paru-paru dan gangguan jantung. Sementara kopi berlebihan dapat berimbas pada stroke dan ginjal. Menonton televisi terus-menerus pada studi terakhir dikatakan dapat memperbesar risiko diabetes dan obesitas. Namun nasihat akan tinggal menjadi nasihat. Semua dampak negatif tadi akan terlupakan apabila seseorang sudah dikuasai oleh rasa kecanduan.
Parahnya, justru rasa kecanduan inilah yang dianggap sebagai penyebab hampir sebagian besar penyakit yang menghinggapi tubuh. Bahkan negara semaju Amerika Serikat (AS) telah mengangkat isu kecanduan sebagai masalah nasional. ”Adiksi sudah menjadi ikon nasional kami, simbol kami,” komentar Stanton Peele, penulis buku The Diseasing of America kepada ABC News baru-baru ini.
Kontroversi
Ada kontroversi di kalangan medis ihwal kecanduan ini. Sebagian berpendapat bahwa adiksi alias kecanduan merupakan penyakit tersendiri yang sulit diobati. Di sisi lain, ada yang beranggapan bahwa adiksi merupakan perilaku yang masih bisa diubah.
Anggapan adiksi sebagai penyakit dilandasi pemikiran bahwa rasa kecanduan itu sudah sedemikian kuatnya sehingga si penderita tak bisa berkutik lagi. Para pengacara kerap membawa alasan ini di meja hijau, yakni bahwa kecanduan membuat seseorang tak tertolong lagi.
Sementara Jeff Schaler, psikolog sekaligus penulis Addiction Is a Choice, berargumen, sebenarnya orang bisa mengontrol perilaku lebih dari yang mereka kira. ”Kecanduan adalah perilaku dan semua perilaku merupakan pilihan seseorang. Apakah kita harus menyalahkan restoran cepat saji karena mereka menghidangkan hamburger dan kentang goreng yang dianggap junk food,” komentar Schaler. Adalah menggelikan ketika beberapa orang tua menuntut Mc Donald karena menyebabkan anak mereka menderita obesitas.
Sebaliknya, ada pula psikolog yang berpendapat bahwa adiksi merupakan kondisi di mana seseorang kehilangan kontrol diri. National Institute on Drug Abuse (NIDA) misalnya, menyebut adiksi sebagai penyakit yang ”membuang-buang” otak seseorang.
Stephen Dewey, peneliti dari Brookhaven National Labs membuktikan bahwa kecanduan bisa mengubah kandungan kimia di otak melalui scan yang dilakukannya terhadap otak sejumlah anak-anak di beberapa sekolah. Dewey dan rekan-rekannya juga menyatakan, ada sejenis gen yang menentukan bahwa dalam diri makhluk hidup punya kecenderungan untuk menderita kecanduan. Namun kemudian muncul pertanyaan, bagaimana dengan orang-orang pecandu rokok yang bisa melepaskan diri dari ketergantungan pada rokok?
Pilihan
Pakar masalah kecanduan, Sally Satel mengutarakan, kecanduan obat adalah sebuah proses biologi yang sangat intens. Ia merupakan satu dari banyak psikolog yang tidak percaya bahwa adiksi tergolong suatu penyakit berbahaya. ”Kita bisa saja memantau otak sepanjang waktu. Herannya, kalau seseorang berperilaku di jalan yang benar, tak seorang pun menyebutnya sebagai kecanduan.”
Faktanya, beberapa peneliti juga melakukan eksperimen yang mendukung bahwa adiksi adalah pilihan, bukan semacam penyakit atau bawaan. Di Kanada sejumlah peneliti memberikan tikus-tikus dua jenis pilihan, yakni morfin dan air. Tikus yang ada di dalam kandang memilih morfin, sedangkan tikus dalam ruangan yang lebih baik memilih air.
Peneliti di Wake Forest University menempatkan beberapa monyet jantan dalam satu tempat selama tiga bulan. Monyet-monyet yang sering digertak oleh seekor monyet yang menjadi bos di antara mereka cenderung mengonsumsi kokain lebih banyak. Sedangkan monyet yang dominan berkuasa kurang tertarik pada kokain. Menurut Dr. Michael Nader sang pemimpin eksperimen, hal ini mirip dengan yang terjadi di dunia manusia.
Dengan mengakui bahwa adiksi merupakan perilaku yang bisa diubah, bukan penyakit tak tertolong, justru akan banyak membantu miliaran manusia yang hidupnya sangat tergantung pada rokok, obat bius, kokain, morfin, ganja, minuman keras, dan sederetan benda lain. Tentu kita sering mendengar ihwal prang-orang yang bisa berhenti merokok atau minum alkohol. Memang tidak mudah untuk menjadi seperti itu. Di AS, sudah ada sekitar 60 persen perokok yang berhenti menghisap nikotin.
Jadi, seorang Adit dan banyak pecandu kopi dan rokok lainnya, sekarang tidak punya alasan lagi untuk tidak mempedulikan gejala jantung berdebar-debar setiap kali mereka meneguk kopi.(mer)
profesorclone- KERABAT SUPER SENIOR
- Negeri :
Jawatan : Paramedik
Gender :
Jumlah Post : 600
Umur : 42
Tarikh Register : 03/08/2007
Reputation : 0
Points : 6642
Character sheet
Mutiara Kata saya: Wise Person Will Be Master Of His Mind..Only A Fool Will Be Its Slave..My Brain Is More Useful Than My Face..
Similar topics
» Pantun Ikut Slang Negeri-Negeri Di Malaysia...........
» Kehamilan luar rahim
» kandungan ektopik(luar rahim)
» ‘Letak masalah peribadi di luar wad’
» Otai di luar tapi muda di dalam
» Kehamilan luar rahim
» kandungan ektopik(luar rahim)
» ‘Letak masalah peribadi di luar wad’
» Otai di luar tapi muda di dalam
Page 1 of 1
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum
Thu 16 May 2024, 10:59 am by mrvx
» 1 januari 2024
Mon 01 Jan 2024, 3:23 pm by MaStErMiNd
» PENDAFTARAN EVENT REUNION JURU X-RAY (BATCH38)
Sat 14 Oct 2023, 5:54 am by mrvx
» Langkah cegah osteoporosis buat wanita
Sun 14 May 2023, 11:21 am by fifie
» PANDUAN - RUANG NIAGA DAN JUAL-BELI
Thu 11 Aug 2022, 12:15 pm by MaStErMiNd
» patut x juruxray ada elaun kritikal???
Thu 26 May 2022, 12:11 pm by mrvx
» Diploma Lanjutan Sonografi
Thu 26 May 2022, 12:05 pm by mrvx
» nk tukar suka sama suka..
Thu 26 May 2022, 11:58 am by mrvx
» Bayi disumbat dalam kotak ditemui bernyawa
Wed 10 Nov 2021, 5:08 pm by anakpintar
» 2017 PENUH MAKNA
Tue 09 Feb 2021, 4:48 pm by Fieza
» FORUM PARAMEDIK 2021
Tue 09 Feb 2021, 4:01 pm by Fieza
» mari sembang dengan saya
Tue 09 Feb 2021, 3:57 pm by Fieza
» mn otai2 forum paramedik?
Tue 09 Feb 2021, 3:55 pm by Fieza
» Photo - Department of Nuclear Medicine, Radiotherapy and Oncology,
Tue 29 Oct 2019, 11:14 am by mrvx
» Kenaikan elaun COLA bantu penjawat awam: Cuepacs
Wed 16 Oct 2019, 2:12 pm by MaStErMiNd
» Jawatan Kosong Jururawat
Sat 20 Jul 2019, 2:46 pm by msaa
» Dari MeJa KaiNKaPaN
Thu 17 May 2018, 3:09 am by kainkapan
» Koleksi Puisi Fieza | MARI KITA BERPUISI..
Thu 15 Jun 2017, 2:53 pm by Fieza
» Paramedic.BBFR.Net - Kemerosotan? Respond please!
Thu 15 Jun 2017, 2:50 pm by Fieza
» Antara Perlembagaan dan Gunung Kinabalu
Thu 08 Jun 2017, 9:26 am by Info Bola Sepak