Air Mata Rasullullah ketika Saat Kematian
3 posters
Page 1 of 1
Air Mata Rasullullah ketika Saat Kematian
AIR MATA RASULULLAH...
Tiba-tiba dari luar pintu terdengar
seorang yang berseru mengucapkan
salam. 'Bolehkah saya masuk?'
tanyanya. Tapi Fatimah tidak
mengizinkannya masuk, 'Maafkanlah,
ayahku sedang demam', kata Fatimah
yang membalikkan badan dan menutup
pintu.
Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah
membuka mata dan bertanya pada Fatimah, 'Siapakah itu wahai anakku?'
'Tak
tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya,' tutur
Fatimah
lembut. Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan
yang
menggetarkan.
Seolah-olah bahagian demi! bahagian wajah anaknya
itu hendak dikenang.
'Ketahuilah, dialah yang menghapuskan
kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia.
Dialah
malaikatul maut,' kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakkan
tangisnya.
Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan
kenapa
Jibril tidak ikut sama menyertainya.
Kemudian dipanggilah Jibril
yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh
kekasih
Allah dan penghulu dunia ini.
'Jibril, jelaskan apa hakku nanti
di hadapan Allah?', tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah.
'Pintu-pintu
langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu.
'Semua
syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu,' kata Jibril.
Tapi itu
ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh
kecemasan.
'Engkau tidak senang mendengar khabar ini?', tanya Jibril
lagi.
'Khabarkan
kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?'
'Jangan khawatir, wahai
Rasul ! Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman
kepadaku:
'Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat
Muhammad telah
berada di dalamnya,' kata Jibril.
Detik-detik semakin dekat, saatnya
Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik.
Nampak
seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang.
'Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini.'
Perlahan Rasulullah
mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang disampingnya menunduk semakin dalam
dan Jibril memalingkan muka.
'Jijikkah kau melihatku, hingga kau
palingkan wajahmu Jibril?'
Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar
wahyu itu.
'Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut
ajal,' kata Jibril.
Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh,
karena sakit yang tidak tertahankan lagi.
'Ya Allah, dahsyat nian
maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada
umatku.'
Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak
bergerak lagi.
Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, !
Ali segera mendekatkan
telinganya. 'Uushiikum bis shalati, wa maa
malakat aimanuku'
'peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang
lemah di antaramu.'
Diluar pintu tangis mulai terdengar
bersahutan, sahabat saling berpelukan.
Fatimah menutupkan tangan di
wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah
yang mulai kebiruan.
'Ummatii,ummatii,ummatiii?
' - 'Umatku,
umatku, umatku'
Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi
sinaran itu.
Kini, mampukah kita mencintai sepertinya?
Allahumma
sholli 'ala Muhammad wa baarik wa salim 'alaihi
Betapa cintanya
Rasulullah kepada kita.
Tiba-tiba dari luar pintu terdengar
seorang yang berseru mengucapkan
salam. 'Bolehkah saya masuk?'
tanyanya. Tapi Fatimah tidak
mengizinkannya masuk, 'Maafkanlah,
ayahku sedang demam', kata Fatimah
yang membalikkan badan dan menutup
pintu.
Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah
membuka mata dan bertanya pada Fatimah, 'Siapakah itu wahai anakku?'
'Tak
tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya,' tutur
Fatimah
lembut. Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan
yang
menggetarkan.
Seolah-olah bahagian demi! bahagian wajah anaknya
itu hendak dikenang.
'Ketahuilah, dialah yang menghapuskan
kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia.
Dialah
malaikatul maut,' kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakkan
tangisnya.
Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan
kenapa
Jibril tidak ikut sama menyertainya.
Kemudian dipanggilah Jibril
yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh
kekasih
Allah dan penghulu dunia ini.
'Jibril, jelaskan apa hakku nanti
di hadapan Allah?', tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah.
'Pintu-pintu
langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu.
'Semua
syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu,' kata Jibril.
Tapi itu
ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh
kecemasan.
'Engkau tidak senang mendengar khabar ini?', tanya Jibril
lagi.
'Khabarkan
kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?'
'Jangan khawatir, wahai
Rasul ! Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman
kepadaku:
'Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat
Muhammad telah
berada di dalamnya,' kata Jibril.
Detik-detik semakin dekat, saatnya
Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik.
Nampak
seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang.
'Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini.'
Perlahan Rasulullah
mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang disampingnya menunduk semakin dalam
dan Jibril memalingkan muka.
'Jijikkah kau melihatku, hingga kau
palingkan wajahmu Jibril?'
Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar
wahyu itu.
'Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut
ajal,' kata Jibril.
Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh,
karena sakit yang tidak tertahankan lagi.
'Ya Allah, dahsyat nian
maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada
umatku.'
Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak
bergerak lagi.
Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, !
Ali segera mendekatkan
telinganya. 'Uushiikum bis shalati, wa maa
malakat aimanuku'
'peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang
lemah di antaramu.'
Diluar pintu tangis mulai terdengar
bersahutan, sahabat saling berpelukan.
Fatimah menutupkan tangan di
wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah
yang mulai kebiruan.
'Ummatii,ummatii,ummatiii?
' - 'Umatku,
umatku, umatku'
Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi
sinaran itu.
Kini, mampukah kita mencintai sepertinya?
Allahumma
sholli 'ala Muhammad wa baarik wa salim 'alaihi
Betapa cintanya
Rasulullah kepada kita.
hafizz1- AHLI FORUM
- Jawatan : Juruteknologi Makmal Perubatan
Gender :
Jumlah Post : 3
Umur : 37
Tarikh Register : 05/04/2010
Reputation : 0
Points : 5350
Re: Air Mata Rasullullah ketika Saat Kematian
panjang betul........hehhehheeeee.....tapi bagus isinya......
Re: Air Mata Rasullullah ketika Saat Kematian
maklumat yang bagus...
imz si kunang-kunang- AHLI SENIOR
- Negeri :
Jawatan : www.berjayaweb.com
Gender :
Jumlah Post : 54
Umur : 35
Tarikh Register : 17/09/2009
Reputation : 1
Points : 5710
Character sheet
Mutiara Kata saya: Orang yg selalu memilih untuk tunggu dan lihat selalunya berakhir dengan tiada apa-apa.
Similar topics
» ADA KAH INI KONSPIRASI KEMATIAN MJ
» Dialog Rasullullah SWT dengan Iblis
» Saat menilai cinta
» Saat menanti lamaran (KOSMO ONLINE)
» KEMATIAN MISTERI
» Dialog Rasullullah SWT dengan Iblis
» Saat menilai cinta
» Saat menanti lamaran (KOSMO ONLINE)
» KEMATIAN MISTERI
Page 1 of 1
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum
Thu 16 May 2024, 10:59 am by mrvx
» 1 januari 2024
Mon 01 Jan 2024, 3:23 pm by MaStErMiNd
» PENDAFTARAN EVENT REUNION JURU X-RAY (BATCH38)
Sat 14 Oct 2023, 5:54 am by mrvx
» Langkah cegah osteoporosis buat wanita
Sun 14 May 2023, 11:21 am by fifie
» PANDUAN - RUANG NIAGA DAN JUAL-BELI
Thu 11 Aug 2022, 12:15 pm by MaStErMiNd
» patut x juruxray ada elaun kritikal???
Thu 26 May 2022, 12:11 pm by mrvx
» Diploma Lanjutan Sonografi
Thu 26 May 2022, 12:05 pm by mrvx
» nk tukar suka sama suka..
Thu 26 May 2022, 11:58 am by mrvx
» Bayi disumbat dalam kotak ditemui bernyawa
Wed 10 Nov 2021, 5:08 pm by anakpintar
» 2017 PENUH MAKNA
Tue 09 Feb 2021, 4:48 pm by Fieza
» FORUM PARAMEDIK 2021
Tue 09 Feb 2021, 4:01 pm by Fieza
» mari sembang dengan saya
Tue 09 Feb 2021, 3:57 pm by Fieza
» mn otai2 forum paramedik?
Tue 09 Feb 2021, 3:55 pm by Fieza
» Photo - Department of Nuclear Medicine, Radiotherapy and Oncology,
Tue 29 Oct 2019, 11:14 am by mrvx
» Kenaikan elaun COLA bantu penjawat awam: Cuepacs
Wed 16 Oct 2019, 2:12 pm by MaStErMiNd
» Jawatan Kosong Jururawat
Sat 20 Jul 2019, 2:46 pm by msaa
» Dari MeJa KaiNKaPaN
Thu 17 May 2018, 3:09 am by kainkapan
» Koleksi Puisi Fieza | MARI KITA BERPUISI..
Thu 15 Jun 2017, 2:53 pm by Fieza
» Paramedic.BBFR.Net - Kemerosotan? Respond please!
Thu 15 Jun 2017, 2:50 pm by Fieza
» Antara Perlembagaan dan Gunung Kinabalu
Thu 08 Jun 2017, 9:26 am by Info Bola Sepak